Wakil Presiden Indonesia, Ma’ruf Amin, menyatakan kesiapannya untuk menjadi juru damai dalam konflik yang tengah memanas antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Konflik internal yang berkepanjangan ini dianggap berpotensi mengganggu stabilitas organisasi dan politik, sehingga membutuhkan campur tangan tokoh senior yang dihormati oleh kedua belah pihak.

Ma’ruf Amin Siap jadi Juru Damai Konflik PKB dan PBNU

Sebagai langkah awal, Ma’ruf Amin berencana untuk mengadakan pertemuan tertutup dengan pimpinan PKB dan PBNU. Pertemuan ini bertujuan untuk mendengarkan langsung keluhan dan pandangan dari kedua belah pihak, serta mencari titik temu yang bisa menjadi dasar untuk penyelesaian konflik. Ma’ruf juga akan melibatkan tokoh-tokoh senior dan ulama lainnya dalam proses mediasi ini untuk memperkuat upaya rekonsiliasi.

Harapan besar diletakkan pada upaya mediasi ini, mengingat pentingnya peran PKB dan PBNU dalam kehidupan politik dan keagamaan di Indonesia. Penyelesaian konflik diharapkan dapat memperkuat sinergi antara kedua organisasi,

Dengan pengalaman dan integritas yang dimiliki, diharapkan upaya mediasi ini dapat menghasilkan solusi yang adil dan menguntungkan bagi semua pihak. Semoga langkah ini menjadi awal dari hubungan yang lebih harmonis antara PKB dan PBNU, demi kemajuan bersama.